Arti merdeka

Sebuah refleksi tentang makna kemerdekaan

Violy Purnamasari
3 min readAug 18, 2024
Photo by sofi afwani on Unsplash

Bulan Agustus, bulan ketika Indonesia merayakan kemerdekaannya. Kata “merdeka” sendiri berakar dalam jiwa bangsa, merujuk pada kebebasan dari belenggu penjajahan. Terciptalah kedaulatan dan kemandirian, serta identitas yang kini kita sebut sebagai Indonesia.

Namun, sering kali aku bertanya, siapa yang benar-benar merdeka dari siapa? Apakah arti kemerdekaan itu sama untuk setiap orang, dari Sabang hingga Merauke? Apakah masyarakat Aceh merasakan kemerdekaan dengan keindahan yang sama seperti masyarakat Jawa?

Indonesia, negeri yang menarik, tak terdiri dari satu etnis saja. Kita berasal dari kebudayaan yang beragam. Sejarah negeri ini dimulai jauh sebelum nama “Indonesia” dikenal. Bahkan di Pulau Jawa sendiri, kebudayaan timur, tengah, dan barat berbeda dengan sangat nyata. Yang menyatukan Indonesia adalah sejarah singkat saat wilayah ini dijajah oleh bangsa asing — yang kita sebut kolonialisme. Hal ini yang menyebabkan bisa-bisanya satu pulau Kalimantan di-kotak-kotak-an menjadi 3 negara yang berbeda. Ini yang menyebabkan sebuah pulau Papua bisa menjadi 2 negara yang berbeda.

Aku sering kali terpukau. Bukan karena kagum, melainkan karena keheranan. Heran pada manusia yang gemar sekali menciptakan batas-batas semu. Heran melihat sejarah yang terus berulang karena kita enggan belajar darinya.

Photo by Andrew Neel on Unsplash

Mungkin arti kemerdekaan berbeda bagi setiap orang. Namun, ada satu hal yang selalu kuharapkan konsisten: bahwa kemerdekaan harus bermakna baik bagi semua. Merdeka berarti ada kemajuan dari keadaan yang lebih buruk. Merdeka berarti kini kita memiliki kesempatan untuk memilih. Merdeka berarti hidup yang sepenuhnya milik kita sendiri.

Namun, apakah itu arti kemerdekaan yang dirasakan oleh semua orang? Sudahkah setiap orang di tanah air ini merasakan manisnya kemerdekaan?

Kemerdekaan yang kita raih bukanlah hadiah. Ini adalah hasil dari perjuangan yang tak mudah, buah dari kerja keras jutaan rakyat Indonesia. Kemerdekaan diperjuangkan dengan hati dan niat yang mulia, bahwa rakyat Indonesia layak hidup baik dan mampu memimpin hidupnya sendiri. Tapi, pertanyaannya tetap sama: sudahkah makna merdeka ini dirasakan oleh setiap orang?

Merdeka bukan sekadar status. Bukan pula sekadar pengakuan dari orang lain. Merdeka harus nyata dalam kehidupan. Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Ketika kita masih kesulitan hanya untuk sesuap nasi, itu bukanlah kemerdekaan yang sejati.

Apa bedanya dengan penjajahan, jika kita hanya bisa meratapi hutan dan alam yang dihancurkan? Apa bedanya dengan penjajahan, jika kita tak diizinkan mengetahui fakta sejarah yang kelam?

Kemerdekaan harus terus diperjuangkan, bukan hanya sekali. Merdeka itu sulit diraih, lebih sulit lagi dipertahankan. Ketika kita lengah, mudah sekali terjebak dalam godaan kekuasaan dan melupakan apa yang dulu diperjuangkan.

Merdeka bukan sekadar status, merdeka haruslah nyata. Ketika kita bisa memilih siapa yang memimpin negeri ini, itulah arti merdeka. Ketika kita bisa memilih jalan hidup yang ingin dijalani, itulah arti merdeka. Ketika setiap dari kita diberikan kesempatan yang sama untuk berhasil, itulah arti merdeka.

Selamat Hari Kemerdekaan ke-79, Indonesia!

--

--

Violy Purnamasari

I write about environment, startup, and philosophy || In the quest to make this world a slightly better place || Cantabrigian